Budidaya ikan hias mungkin menjadi sesuatu yang membuat kamu tertarik untuk mencobanya. Sangat wajar, sebab memang ikan hias merupakan hewan yang pas untuk dibudidayakan. Selain mendapatkan hiburan visual, kamu juga bisa mendapatkan uang.
Kamu harus tahu dulu jenis ikan hias air tawar apa saja yang bisa dibudidayakan. Baru lah setelahnya kamu bisa membeli indukannya dan memulai proses budidaya.
Untuk budidaya ikan hias tentu saja tak hanya soal beli indukan dan merawatnya, ada beberapa cara yang harus kau ketahui supaya proses budidaya sempurna. Berikut adalah proses budidaya untuk ikan hias yang bisa kamu coba setelah menyimaknya.
Jenis Ikan Hias Air Tawar
Sebelum memulai budidaya tentu kamu harus tahu dulu ikan hias air tawar di aquarium apa yang akan dibudidayakan. Berikut ini akan disebutkan ikan apa saja yang bisa untuk budidaya ikan hias, selanjutnya kamu hanya perlu mempertimbangkan saja untuk membudidayakan yang mana.
1. Ikan Koi
Bicara soal budidaya ikan hias tentu saja ikan koi tak bisa ditinggalkan. Secara umum memang koi adalah jenis ikan yang paling sering dirawat untuk ikan hias. Perawatannya bisa di akuarium juga bisa di wadah lain.
Banyak orang yang membudidayakan koi di kolam depan rumah, ini jika yang dibudidayakan banyak koi sekaligus. Jika hanya satu atau dua biasanya dimasukkan di dalam akuarium. Secara umum, perawatan koi sangatlah mudah.
2. Ikan Komet
Opsi selanjutnya adalah jenis ikan komet. Karena bentuknya yang kecil, ikan komet biasa ditaruh di akuarium dan dietakkan di dalam rumah. Daya tarik ikan ini adalah pada gerakannya yang aktif.
Selain bisa gerak aktif, ikan ini memang terlihat cantik dan wajar saja masuk dalam kategori ikan hias. Warnanya oranye keemasan, terkadang terlihat kuning keemasan.
3. Ikan Guppy
Ikan guppy atau gupi memiliki perpaduan corak tubuh yang menarik, tidak polosan seperti jenis ikan sebelumnya. Warnanya bisa saja kombinasi putih-biru, putih-orange-hitam, biru-hitam, dan kombinasi-kombinasi lain yang menarik.
Ukuran ikan ini juga kecil, sehingga biasa dirawat di dalam rumah. Perawatannya juga tidak sulit, pas untuk kamu yang tidak memiliki banyak waktu untuk merawat ikan.
4. Ikan Cupang
Tentu saja cupang juga masuk dalam daftar pilihan ikan untuk budidaya ikan hias kali ini. Cupang secara umum memang dikenal sebagai ikan yang cantik. Apalagi cupang sendiri memiliki banyak jenis.
Beberapa jenis cupang yang sering dicari adalah jenis giant, plakat, double tail, dan plakat. Masing-masing memiliki keunikan, kamu pun bisa memilih sesuai dengan selera. Jenis cupang apapun yang dipilih semuanya bisa dirawat dengan mudah.
Pelajari Juga: Ini 6 Cara Budidaya Belut dan Proyeksi Usaha Untuk Dicoba
Cara Budidaya Ikan Hias Air Tawar
Setelah tahu ikan hias air tawar di akuarium apa yang akan dibudidayakan, maka segera ketahui saja bagaimana cara budidaya ikan hias. Berikut caranya satu per satu.
1. Persiapan Wadah
Tentu saja tidak sembarang wadah bisa digunakan untuk budidaya ikan hias. Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan untuk menyiapkan wadahnya. Wadah seperti apa yang dibutuhkan pun juga harus kamu ketahui.
Berikut adalah beberapa hal yang harus kamu perhatikan untuk wadah ikan hias secara umum.
- Memastikan Tidak Bocor
Ada beberapa pilihan wadah untuk budidaya ikan hias namun tetap harus dipastikan tidak bocor. Beberapa pilihannya adalah akuarium, kolam bak dari semen, botol kaca, kolam bak dengan terpal, atau wadah fiberglass.
Semuanya bisa menjadi pilihan, bahkan jika ada wadah lain pun juga bisa dipilih. Hanya saja yang harus dipastikan adalah tidak bocor. Sebelum menaruh ikan kesana bisa dicoba dulu dimasukkan air untuk tahu apakah bocor atau tidak.
- Menyiapkan Beberapa Wadah Sekaligus
Kali ini kamu akan melakukan budidaya ikan hias, tentu saja kamu tak hanya akan merawat satu ikan saja nantinya. Kamu akan mengawinkan dua atau lebih ikan untuk menghasilkan anakan. Karenanya akan diperlukan beberapa wadah sekaligus.
Adapun wadah yang harus disiapkan adalah untuk merawat induk, proses pemijahan, untuk menetaskan telur, untuk pendederan, dan untuk merawat anakan ikan.
Masing-masing wadah memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, dan kamu wajib mengetahuinya. Ukurannya pun bisa berbeda antara satu kebutuhan dengan lainnya.
- Memastikan Wadah Butuh Aliran air Atau Tidak
Sesuai dengan kebutuhan kamu harus memastikan apakah butuh sistem air mengalir atau tidak. Melalui jenis ikannya juga harus kamu pastikan apakah membutuhkan sistem air mengalir atau air tergenang saja bisa hidup.
Ikan hias seperti cupang bisa hidup dalam keadaan air tergenang saat sudah besar, namun butuh sistem air mengalir atau aerasi untuk anakan. Begitu juga dengan jenis ikan lainnya.
- Memberi Pemisah
Ada jenis ikan hias air tawar di akuarium yang membutuhkan pemisah ada juga yang tidak. contohnya seperti cupang dewasa, sudah pasti harus dipisah satu per satu.
Cupang berbeda dengan koi, yang bisa hidup bersamaan seberapa banyak jumlahnya. Cupang membutuhkan pemisah supaya tidak beradu satu sama lain, begitu juga dengan ikan hias lain yang membutuhkan pemisah.
2. Lingkungan Hidup
Selain wadah ada hal lain yang harus kamu perhatikan untuk budidaya ikan hias, yaitu lingkungannya. Lingkungan hidup ikan hias tidak bisa sembarangan. Supaya ikan hias kamu nanti bisa bertahan hidup lama, berikut apa saja yang harus diperhatikan.
- Suhu Air
Ada suhu ideal air supaya air tersebut bisa menjadi lingkungan yang baik bagi ikan hias, ikan hias apapun itu jenisnya. Suhu paling ideal adalah antara 24 sampai 30 derajat celcius. Boleh dingin namun tidak terlalu dingin dan jangan air panas.
- Keasaman Air
Keasaman suatu zat dinyatakan dengan ukuran pH. Keasaman air untuk ikan hias adalah netral. Jika diukur dengan pH maka idealnya pH 6 sampai 7, bukan asam juga bukan basa.
- Sumber Air
Sumber air yang digunakan untuk budidaya ikan hias bisa air sungai, air tanah, atau air PAM. Apakah air minum kemasan boleh digunakan?
Ikan kecil seperti cupang dan komet biasa dirawat dengan jumlah sedikit yang mana terkadang membuat pemiliknya ingin menggunakan air minum kemasan saja. Hal ini boleh, namun tidak disarankan.
- Kandungan Oksigen
Setelah air dimasukkan ke wadah harus kamu tahu bahwa ikan tidak boleh langsung dimasukkan kesana. Hal ini menjadi wawasan baru yang pasti berguna untuk proses budidaya nanti.
Setelah wadah diisi air, harus ditunggu selama 12 sampai 24 jam dulu baru bisa diisi ikan. Sebab dalam durasi tersebut kandungan oksigen dan gas akan tercukupi untuk air, yang mana membuat lingkungan ikan hias nanti semakin baik.
Lihat Juga: 7 Cara Budidaya Ikan Cupang dan Analisis Usahanya
3. Pemberian Pakan
Kamu bisa memilih banyak opsi untuk pakan ikan hias. Semua jenis ikan hias yang telah disebutkan di atas, pakannya sama saja. Namun supaya proses budidaya nanti semain sempurna, jenis pakan akan dikategorikan sebagai berikut.
- Pakan Untuk Ikan Berukuran Kecil
Ikan dengan ukuran besar bebas bisa makan pakan jenis apa saja. lain halnya untuk ikan kecil, hanya beberapa jenis pakan saja yang bisa dimakan.
Untuk kamu yang tertarik budidaya ikan kecil, pakan yang bisa kamu pilih antara lain kutu air, arthemia, jentik nyamuk, dan cacing sutra. Ikan cupang dan guppy sangat suka pakan seperti cacing sutera.
Selain beberapa pakan yang telah disebutkan tersebut, ada jenis pakan lain yang bisa diberikan pada ikan kecil. Pakan tersebut adalah pakan buatan.
- Pakan Buatan
Granule, flake, tablet, dan pelet adalah nama-nama pakan untuk ikan hias yang buatan manusia. Masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan biasa dipilihkan untuk jenis ikan tertentu.
Flake dan granule cocok untuk ikan hias yang suka berada di permukaan air. Sedangkan pelet bisa untuk ikan yang suka di permukaan air maupun di dasar air. Juga ada tablet yang biasa dipilih untuk ikan yang suka bergerombol atau banyak.
- Pakan Dari Sayuran
Sayuran yang akan disebutkan bisa untuk pakan ikan hias kali ini harus diberikan dalam keadaan segar, bukan yang sudah layu apalagi yang sudah dimasak atau diolah.
Beberapa sayur yang boleh diberikan ikan hias antara lain kacang polong, wortel, dan timun. Masing-masing mengandung gizi yang baik untuk pertumbuhan ikan hias.
4. Pemilihan Calon Indukan
Sama seperti prosedur-prosedur budidaya ikan hias sebelumnya. Untuk calon indukan sebaiknya juga jangan sembarangan. Tentu saja kamu ingin mendapatkan anakan yang berkualitas baik bukan? Maka dari itu indukannya pun juga harus berkualitas.
Bagaimana cara memilih indukan yang baik akan disebutkan berikut ini. mungkin sedikit sulit namun beberapa diantaranya nanti merupakan cara mudah yang tidak akan membuatmu kesulitan.
- Umur Sudah Cukup
Hal pertama yang harus dipastikan adalah umur dari ikan itu sendiri. Masing-masing jenis ikan hias memiliki umur berbeda untuk siap dikawinkan.
Misalnya saja ikan koi, umur yang pas untuk bisa dikawinkan adalah jika umurnya sudah lebih dari 2 tahun. Berbeda dengan ikan cupang, untuk cupang betina umurnya harus 4 atau 5 bulan sedangkan cupang jantan harus 7 bulan.
- Dalam Keadaan Sehat Tanpa Luka
Setelah memastikan umurnya sudah pas, selanjutnya pastikan juga kondisi kesehatannya. Ada beberapa hal yang bisa diperhatikan secara spesifik terkait ciri-ciri ikan hias yang sehat.
Ikan hias yang sehat akan aktif bergerak, bukannya loyo. Ia juga akan lebih sering berenang di tengah kolam, bukannya di pinggiran. Jika bicara soal warna, maka warnanya mengkilap, bukan kusam.
Kamu juga harus pastikan ikan hias yang akan dijadikan indukan tidak luka. Bisa diperhatikan tubuhnya secara keseluruhan, ekornya, hingga siripnya.
- Memiliki Tampilan Menarik
Karena kamu akan melakukan budidaya ikan hias maka anakan yang didapat nanti seharusnya diharapkan memiliki tampilan semenarik mungkin. Untuk mendapatkannya maka indukannya pun juga harus berpenampilan menarik.
Cara memastikannya tentu saja dengan memperhatikan calon indukannya. Ikan hias yang bagus akan memiliki warna dan kombinasi warna yang menarik. Warnanya mengkilap, bukan kusam.
- Memastikan Tingkat Kematangan
Jika tiga hal di atas sudah dipastikan, maka selanjutnya adalah untuk memastikan kematangannya. Cara ini hanya berlaku untuk ikan hias dengan ukuran besar saja, tidak berlaku untuk ikan kecil seperti cupang misalnya.
Untuk indukan betina, jika sudah matang maka cirinya adalah perutnya gemuk. Jika diurut ke arah genital maka akan mengeluarkan telur. Sedangkan untuk jantan, jika diurut ke arah genital akan menghasilkan cairan.
- Mendapatkannya Di Toko Ikan
Mungkin kamu kesulitan untuk memastikan beberapa hal di atas, terutama untuk langkah yang keempat. Jika tidak terbiasa maka akan sulit melakukannya.
Jika benar demikian, kamu bisa mencari indukan ikan hias yang benar-benar bagus di toko ikan. Katakan saja pada penjualnya bagaimana yang kamu cari. Jangan kaget apabila kamu mendapatkan ikan hias yang sedikit lebih mahal.
5. Proses Pemijahan
Masing-masing ikan membutuhkan proses pemijahan yang berbeda-beda. Ada yang bisa langsung kawin tanpa bantuan manusia, juga ada yang membutuhkan bantuan. Seperti ikan cupang, mereka hanya membutuhkan tempat yang sepi dan gelap untuk pemijahan.
- Ciri Tempat Untuk Pemijahan
Apa yang dibutuhkan ikan cupang belum tentu juga dibutuhkan oleh ikan hias jenis lain. Ada yang tidak membutuhkan tempat dengan karakteristik tertentu untuk bisa pemijahan.
Contoh lainnya adalah ikan koi, koi tidak membutuhkan tempat yang spesifik untuk bisa dilakukan proses pemijahan.
- Membutuhkan Bantuan Atau Tidak
Beberapa jenis ikan hias membutuhkan bantuan, bisa berupa stripping atau induced spawning. Stripping adalah teknik pengurutan pada indukan jantan dan betina, pengurutan dilakukan dari perut ke arah genital.
Sedangkan induced spawning adalah hormon perangsang. Hormon ini disuntikkan ke tubuh ikan. Untuk melakukannya bisa diminta bantuan karyawan di toko ikan kamu membelinya.
- Indukan yang Lebih Dulu Masuk
Pemijahan tidak dilakukan dengan langsung memasukkan kedua indukan ke dalam kolam atau akuraium yang sama. Setiap jenis ikan hias tawar di akuarium untuk pemijahan memiliki ciri yang berbeda.
Untuk ikan guppy, komet, dan cupang yang harus pertama kali masuk ke wadah adalah indukan jantan. Indukan betina baru dimasukkan setelah satu hari kemudian.
Sedangkan untuk ikan koi, yang terlebih dahulu masuk adalah indukan betina. Indukan jantan baru boleh masuk ke wadah setelah 3 sampai 5 jam.
Baca Juga: 8 Cara Budidaya Ikan Gabus Sampai Pemasaran Ini
6. Penetasan Telur
Setelah terjadi pemijahan, maka akan keluar atau muncul telur ikan hias. Jangan kaget pula jika nantinya kamu akan melihat banyak telur sekaligus. Seperti ikan cupang saja sekali bertelur bisa ada 1000 telur di sana.
Ada beberapa hal yang harus kamu lakukan untuk penetasan telur ikan hias berdasarkan jenisnya. Berikut beberapa diantaranya.
- Pemisahan Dengan Induk
Setelah telur muncul, ikan hias seperti guppy, komet, dan cupang indukan betinanya harus diangkat. Karena kalau tidak telur bisa dimakan oleh indukan betina. Proses perawatan telur sampai menetas dilakukan oleh indukan jantan.
Jika kamu budidaya ikan hias koi maka setelah telurnya muncul kamu harus mengangkat kedua indukan betina maupun jantan.
- Durasi Penetasan Telur
Durasi waktu penetasan yang dibutuhkan untuk ikan cupang, komet, dan guppy sekitar 24 jam. Sedangkan untuk ikan koi butuh waktu kurang lebih 48 jam.
- Aerasi Atau Sistem Pengaliran
Jenis apapun ikan hias yang dibudidayakan, anakannya membutuhkan aerasi atau sistem pengaliran. Baik untuk cupang, guppy, komet, koi, atau jenis lainnya. Sebab memang mayoritas tidak bisa bertahan hidup jika lingkungannya tidak bersih.
- Tidak Diberi Makan
Jika kamu sudah melihat telur menetas, maka jangan sampai kamu langsung memberinya makan. Baik anakan ikan cupang, komet, guppy, dan koi semuanya baru bisa diberi makan setelah 3 hari dari menetas.
7. Penyakit dan Solusinya
Dalam proses budidaya ikan hias kamu mungkin akan menemukan cobaan berupa adanya penyakit pada ikan-ikan tersebut. Namanya saja makhluk hidup, pasti ada potensi terkena penyakit. Namun tenang saja, karena kamu juga akan tahu solusinya.
Selain solusi, ada beberapa hal lain yang harus kamu tahu.
- Bagian yang Sering Terkena
Bagian ikan hias, apapun jenisnya, yang paling sering terkena penyakit adalah insang dan badannya. Kemungkinan insang terkena penyakit lebih besar daripada bagian lainnya.
- Jenis Penyakit yang Menyerang
Ada beberapa jenis penyakit yang bisa menyerang ikan hias. Penyakit tersebut bisa saja berupa virus, protozoa, bakteri, jamur, dan juga bisa saja karena cacing.
Kebanyakkan penyakit pada ikan hias datang karena infeksi jamur. Sedangkan jamur yang biasa menginfeksi antara lain branchiomycosis, saprolegnia, oodinium sp, trichodina sp, dan ichthyophonus.
- Faktor Datangnya Penyakit
Hanya ada dua faktor saja yang bisa mendatangkan penyakit untuk ikan hias kamu nanti. Dua faktor tersebut adalah lingkungan dan makanan. Faktor makanan maksudnya makanan yang diberikan kurang bersih alias tidak dicuci dulu.
Sedangkan untuk faktor lingkungan, biasanya karena tidak adanya aerasi atau kamu tidak rutin dalam mengurasnya.
- Solusi Ikan Hias Terserang Penyakit
Jika penyakit yang menyerang karena virus, bakteri, atau protozoa biasanya bisa hilang dengan sendirinya. Namun untuk penyakit yang dikarenakan jamur, kamu harus memberikan obat anti jamur ke dalam wadah.
Meski begitu, sebenarnya apapun penyakit yang menyerang ikan bisa disembuhkan dengan obat anti jamur.
8. Luka Pada Tubuh Ikan
Selain penyakit umum yang telah disebutkan sebelumnya, ada lagi masalah yang cukup sering ditemui dan harus kamu tahu bagaimana cara mengatasinya. Masalah ikan hias selanjutnya adalah luka pada tubuh dan disebut dengan borok atau ulcer.
- Sebab Adanya Borok
Sebabnya adalah karena ikan itu sendiri. Bisa karena ia ingin keluar sehingga melompat-lompat atau menabrak ornamen di dalam wadah. Bisa juga karena ikan terasa gatal dan menggesek-gesekan badannya ke wadah.
- Ciri Ikan Terkena Borok
Cirinya tentu saja ada luka di bagian tubuhnya. Jika sudah parah biasanya di louka tersebut akan mengeluarkan nanah atau lendir berwarna putih kekuningan.
- Cara Pencegahan
Untuk mencegahnya sebaiknya tidak memasukkan ornamen kasar atau tajam ke dalam kolam.
- Cara Pengobatan
Ikan yang borok di karantina dan diberi obat yang bernama gesund.
9. Sisik Mengembung
Juga ada masalah ikan berupa sisik mengembung. Berikut beberapa hal yang harus kamu ketahui.
- Sebab Adanya Sisik Mengembung
Sebabnya tak lain adalah karena bakteri. Biasanya karena ada makanan yang membusuk di dalam wadah. - Cara Pencegahan
Cara mencegahnya adalah dengan memberi filtrasi pada wadah ikan. - Cara Pengobatan
Sama seperti borok, pengobatannya dengan memberikan obat bernama gesund.
10. Perawatan Larva Hingga Pembesaran
Perawatan larva hingga tumbuh besar dari masing-masing jenis ikan berbeda. Namun bisa dipastikan saat usianya masih awal-awal, akan membutuhkan filtrasi atau aerasi. Jika sudah cukup besar, tidak diberi sistem pengairan pun tak masalah.
Untuk perawatannya bisa kamu simak lagi apa saja penyakit yang bisa menyerang dan ingat bagaimana cara mengobatinya. Kamu juga bisa menyimak kembali cara mencegahnya supaya ikan terus sehat.
11. Masa Panen dan Pemasaran
Masa panen untuk ikan koi adalah umur 1 sampai 2 tahun ke atas. Sedangkan ikan cupang, guppy, atau komet bisa panen saat memasuki umur 4 bulan atau 4 bulan ke atas.
Lihat Juga: 10 Cara Budidaya Ikan Koi Secara Lengkap (Beserta panduan analisa Usaha)
Untuk memasarkannya kamu bisa pakai jasa pengepul bisa juga dengan menjualnya sendiri. Bisa menjual secara online, bisa juga secara offline.
Budidaya ikan hias baik koi, komet, cupang, maupun guppy ternyata sangatlah mudah. kamu hanya perlu salah satu ikan hias air tawar di akuarium ini atau beberapa untuk dibudidayakan. Bagaimana prosedurnya sudah kamu ketahui.
Leave a Reply