Semakin banyak orang yang memelihara burung ataupun reptile ternyata membuat permintaan akan jangkrik juga meningkat. Sebab, jangkrik memang merupakan salah satu pakan burung dan reptile. Tidak heran budidaya jangkrik pun juga menjadi marak dilakukan.
Budidaya hewan yang satu ini memang tergolong mudah. Kamu juga bisa menjadikan budidaya ini menjadi bisnis untuk ditekuni. Jika kamu melakukannya dengan tekun, keuntungan yang diperoleh tentu juga akan meningkat meski kamu masih pemula di usaha semacam ini.
Kalau kamu baru tertarik dan berminat untuk melakukan budidaya jangkrik baca artikel ini sampai selesai ya. Di sini akan dijelaskan cara lengkap bagi pemula dari awal sampai panen jangkrik dan pemasarannya yang bisa kamu lakukan dengan mudah.
Cara Budidaya jangkrik
Agar tidak gagal, kamu harus baca 8 tips di bawah ini dengan cermat. Pahami baik-baik dan jangan lupa berdoa agar budidaya jangkrik yang kamu lakukan berjalan dengan sukses.
1. Menentukan Lokasi
Carilah lokasi kandang yang mudah untuk kamu awasi. Jika di rumahmu ada lahan kosong hal tersebut malah lebih baik lagi sebagai awalan melakukan budidaya jangkrik.
Selain itu, pastikan kondisi kandang tidak dekat dengan keramaian ataupun terkena sinar matahari langsung. Kedua hal tersebut dapat membuat jangkrik menjadi stress sehingga tidak dapat berkembangbiak dengan baik.
Jika kamu memelihara hewan lain seperti ayam, maka jangan letakkan kandang jangkrik dekat dengan hewan tersebut. Hal ini untuk mencegah jangkrik dimakan oleh mereka saat kamu lengah.
Tidak hanya predator yang memangsa mereka, hewan lain yang berukuran besar juga sebisa mungkin harus dijauhkan dari kandang jangkrik. Sehingga, jangkrik tidak akan merasa stress saat didekati oleh hewan-hewan tersebut.
Baca Juga: 6 Langkah Budidaya Lebah Madu (Lengkap dengan Analisa usaha)
2. Persiapan Kandang
Meski kamu pemula yang baru akan melakukan budidaya jangkrik tetapi tetap saja kandang yang layak perlu dipersiapkan dengan matang. Kandang tersebut akan menjadi lingkungan tempat tinggal bagi hewan jangkrikmu.
Jika jangkrik tidak merasa nyaman di kandangnya bisa jadi budidaya yang kamu lakukan menjadi gagal. Ada berbagai macam bahan kandang yang biasa digunakan misalnya triplek atau kardus. Cek di sini ya serba-serbi kandang jangkrik yang harus diketahui.
- Hal yang perlu kamu perhatikan dalam membuat kandang adalah jangan sampai ada celah yang bisa digunakan oleh jangkrik maupun anaknya untuk keluar. Karena itu, setiap ada celah sebaiknya ditutup dengan lem ataupun benda lainnya.
- Kamu bisa membuat kandang sesuai dengan banyaknya jangkrik yang akan dikembangbiakkan. Bentuk kandang yang diperlukan adalah persegi dan tingginya hanya sekitar 30 cm sehingga kamu perlu membuat penutup yang bisa dibuka dengan mudah.
- Jangan lupa, jangkrik juga perlu mendapatkan udara segar sehingga kandang tersebut harus dilengkapi dengan ventilasi. Letakkan ventilasi di bagian belakang kandang dan tambahkan dengan kasa kawat agar mereka tidak pergi ke luar.
- Kandang jangkrik akan semakin bagus jika kamu tambahkan dengan bahan-bahan alam seperti dedaunan. Selain bisa membuat jangkrik merasa nyaman dedaunan tersebut juga dapat mencegah jangkrik memakan sesamanya.
- Agar mudah dibawa kemana-mana, tambahkan pegangan di sisi kandang mereka. Selain itu, tambahkan selotip di bagian dalam agar jangkrik tidak bisa merayap ke atas.
- Karena ukuran kandang yang tidak terlalu tinggi, kamu bisa membuat kandang tersebut bertingkat untuk menghemat penggunaan tempat. Sehingga dengan lahan minimal kamu tetap bisa mengembangbiakkan banyak jangkrik.
- Untuk mencegah hewan lain masuk ke dalam kandang, tambahkan kaki atau tiang di setiap sudut kandang. Di bagian bawah tersebut kamu bisa meletakkan cairan seperti air atau yang lain sehingga tidak ada hewan kecil yang bisa masuk ke dalam.
Agar semakin aman, bagian kaki dari kandang tersebut juga bisa kamu lumuri dengan minyak tanah atau Vaseline sehingga permukaannya menjadi licin.
3. Pemilihan Bibit dan Induk Jangkrik
Jenis jangkrik yang biasa dibudidayakan adalah jenis G.testaclus atau G.miratus.Ada dua cara untuk mendapatkan bibit atau indukan jangkrik, pertama dengan mendapatkannya di alam langsung dan kedua dengan cara membelinya di penjual pakan hidup.
Mendapatkan langsung di alam adalah cara yang paling direkomendasikan tetapi jika sulit, paling enggak jangkrik jantannya saja juga cukup. Karena jangkrik jantan bersifat agresif sehingga budidaya pun akan lebih cepat dilakukan.
Agar budidaya lebih oke, perhatikan ciri-ciri jangkrik yang akan menjadi indukan ya. Carilah jangkrik yang tidak mengeluarkan cairan saat dipegang. Lalu, perhatikan juga apakah mereka memiliki bagian tubuh yang lengkap serta lincah beraktivitas.
Kamu juga perlu memeriksa bagian sungutnya dengan detail. Jika sungut atau kakinya patah, sebaiknya kamu mencari jangkrik yang lain untuk menjadi indukan.
Untuk membedakan mana jangkrik betina dan jantan, kamu bisa lihat dari ekornya. Jangkrik betina memiliki ekor yang lebih banyak yaitu 3 helai (satu adalah ovipositor) sementara jangkrik jantan hanya memiliki 2 ekor.
Selain itu, jangkrik jantan juga memiliki sayap yang kasar dan bergelombang. Jika bersuara, mereka bisa mengeluarkan derikan dengan keras. Untuk jangkrik betina, ciri-ciri jika mereka indukan yang sehat adalah warna badannya yang hitam mengkilat.
Baca Juga: 5 Cara Budidaya maggot Bisnis Bagi Pemula (Menguntungkan dan Mudah)
4. Proses Pengawinan Jangkrik
Cara mengawinkan indukan jantan dan betina sebenarnya tidak membutuhkan teknik yang sulit. Kamu hanya perlu memperhatikan beberapa hal yaitu:
- Buatlah kandang yang berbeda antara tempat pengawinan dan tempat membesarkan anakan. Selain itu, kandang tempat mengawinkan anakan sebisa mungkin dibuat mirip dengan alam. Misal dengan memberikan alas daun di bagian bawah kandang.
- Di dalam kandang berikan juga tanah atau tempat berisi pasir untuk menaruh telur jangkrik.
- Satu jangkrik jantan bisa kawin dengan beberapa jangkrik betina. Rasio yang bisa kamu gunakan adalah sekitar 1 jantan untuk 5 betina.
- Perhatikan kondisi gizi dari jangkrik yang sedang proses kawin. Berikan mereka sayuran segar setiap hari dan jangan lupa sampah sisa makanan juga dibersihkan dari kandang.
5. Penetasan telur
Tidak butuh waktu lama bagi telur jangkrik untuk menetas. Saat jangkrik betina telah bertelur, tunggu hingga 5 hari baru pindahkan telur-telur tersebut agar tidak dimakan oleh jangkrik betina.
Biasanya, butuh waktu sekitar 7 hingga 10 hari dari perkawinan untuk telur menetas. Agar penetasan dapat berjalan dengan lancar perhatikan tingkat kelembaban dari kandang. Kamu bisa menyiramnya dengan air atau menutupnya dengan karung goni yang dibasahi.
6. Pemberian Pakan
Meski jangkrik memakan sayuran tetapi untuk jangkrik yang baru menetas kamu tidak boleh memberikan pakan tersebut. Berikan sayuran ketika usia jangkrik sudah lebih dari 10 hari.
Sementara itu, jika mereka baru menetas kamu bisa memberikan pakan seperti beras merah, kacang kedelai, dan jagung kering yang sudah dihaluskan terlebih dahulu.
7. Pemeliharaan Kandang
Sama halnya seperti hewan lain, kandang juga sangat berperan penting dalam proses budidaya jangkrik. Oleh karena itu, perhatikan ya hal-hal berikut ini:
- Bersihkan kandang secara teratur. Jika ada sisa-sisa makanan juga perlu langsung dibersihkan agar tidak membusuk di dalam kandang.
- Ganti daun-daun yang ada di dalam kandang dengan rutin. Sebab, ada kemungkinan jamur tumbuh di daun-daun tersebut sehingga mengganggu perkembangan jangkrik.
- Pastikan tidak ada hama yang masuk sehingga di dalam kandang hanya terdapat jangkrik. Kamu juga bisa mengecek secara berkala cairan yang ada di bagian bawah kandang untuk mencegah hama masuk.
- Berikan makan secara teratur dengan jumlah yang cukup. Jika kamu lupa memberikan makan maka jangkrik bisa saja memakan jangkrik yang lain.
Lihat Juga: 5 Cara Budidaya Bawang Merah dan Teknik Tepat Sampai Panen
8. Panen
Masa panen tentu menjadi hal yang ditunggu-tunggu dari budidaya jangkrik. Jangkrik dewasa telah dapat dipasarkan dalam waktu kurang lebih 1 bulan setelah menetas.
Menariknya, kamu bisa menjual jangkrik dalam dua bentuk baik saat mereka masih berupa telur atau ketika sudah dewasa. harga telur jangkrik biasanya lebih mahal dibandingkan jangkrik dewasa. Sebab telur jangkrik dapat dijual kepada peternak pembesaran jangkrik.
Sementara itu jangkrik dewasa dapat kamu jual langsung kepada orang-orang yang memelihara hewan yang menggunakan jangkrik sebagai pakannya. Atau, kamu juga bisa menjadi pemasok dari toko pakan hewan yang ada di sekitar tempat tinggal.
Pemasaran Jangkrik
Kalau sudah panen hal selanjutnya yang perlu kamu lakukan tentu memasarkannya. Percuma kan jika sudah panen banyak eh ternyata kamu tidak tahu bagaimana cara menjualnya. Agar tidak salah langkah ikutin tips di bawah ini ya!
1. Tentukan target pasar
Menjual langsung secara retail ataupun menjadi pemasok dari peternak pembesaran jangkrik dan toko pakan tentu membutuhkan pendekatan yang berbeda. Jika menjual kepada retail, kamu bisa mematok harga yang lebih tinggi.
Namun kekurangannya, pembeli retail biasanya tidak akan membeli dalam jumlah yang banyak. Jangka waktu pembelian pun tidak bisa dipastikan apakah sering atau sesekali.
Sementara itu, kalau kamu menjadi pemasok dari penjual lain, tentu harga yang bisa kamu tawarkan lebih rendah dibandingkan dengan retail. Hanya saja, biasanya mereka akan mengorder dalam jumlah yang banyak secara berkala.
2. Maksimalkan penjualan online maupun offline
Jangan cuma menjual lewat satu channel tetapi manfaatkan segala lini penjualan. Bisa dengan kamu membuat toko ataupun menggunakan teknologi internet. Dengan begitu, jangkauan pasar kamu akan semakin luas.
Untuk penjualan secara online tentu saja kamu juga harus memikirkan packaging yang lebih aman jika pembeli meminta barang dikirim dengan ekspedisi atau kurir. Kamu bisa belajar dari pedagang online lain atau konsultasi dengan ekspedisi yang kamu pakai terkait hal ini.
3. Buat tim tersendiri
Memang sih berjualan sendiri berarti semua keuntungan bisa kamu nikmati hanya untuk diri sendiri. Tetapi itu artinya kamu harus bisa berlelah-lelah sendiri. Padahal, tentu ada batas kondisi yang tidak bisa kamu lampau.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kamu membuat sebuah tim kecil yang bisa membantu. Jadi, setiap orang punya fokusnya masing-masing apakah di produksi atau penjualan.
Dengan begitu, bisnis kamu akan berkembang menjadi lebih pesat dan keuntungan yang didapat juga akan semakin banyak.
Analisa keuntungan Budidaya jangkrik
Harga jangkrik perkilonya sekitar Rp35.000 hingga Rp80.000. Semakin banyak yang kamu jual tentu pendapatan juga akan semakin besar. Tetapi, kamu juga perlu melakukan penghitungan komponen biaya produksi saat melakukan budidaya.
Semua pengeluaran harus kamu catat dan kamu masukkan sebagai rincian biaya produksi sekecil apapun itu. Bahkan, jika ada pos produksi yang bisa dihemat itu akan lebih baik lagi. Misalnya, untuk pakan kamu menanam sayur sendiri dibandingkan dengan membeli langsung.
Setelah semua biaya produksi diketahui barulah dari sana kamu bisa menentukan ingin mendapatkan keuntungan berapa. Kamu bisa meniru harga pasar atau menjualnya dengan sedikit lebih mahal atau murah.
Agar kamu mengetahui lebih rinci biaya yang dikeluarkan, lihat contoh penghitungan di bawah ini ya.
Pengeluaran Harga Jumlah Total
- Kandang Jangkrik Rp250.000 1 buah Rp250.000
- Telur Jangkrik Rp200.000 1 kg Rp200.000
- Tray telor bekas Rp20.000 3 buah Rp60.000
- Sayuran Segar Rp3.000 30 hari Rp90.000
- Pakan Ayam Rp6.800 50 kg Rp340.000
- Total biaya produksi pertama Rp940.000
Nah, untuk potensi pendapatannya sendiri kamu bisa membuat dua scenario yaitu pesimis dan optimis, mengingat harga dari jangkrik pun bervariasi. Sekali panen, kamu bisa mendapatkan hingga 80 kg jangkrik. Begini cara penghitungannya:
- Jika memakai scenario pesimis dan harga jual perkilo adalah Rp35.000 maka pendapatan kamu sebesar Rp2.800.000 dan jika dikurangi biaya produksi maka keuntungan menjadi Rp1.860.000.
- Sementara itu, jika menggunakan scenario optimis dan harga jual mencapai Rp80.000 maka kamu bisa menghasilkan Rp6.400.000. Artinya, potensi keuntungan kamu mencapai Rp5.460.000.
Jangan lupa, biaya pengeluaran yang dijadikan sebagai pengurang adalah produksi pertama karena kamu masih harus membeli kandang. Untuk biaya produksi selanjutnya, tentu pengeluaran kandang bisa kamu hilangkan sehingga keuntungan semakin besar.
Nanti, saat usaha kamu semakin besar barulah penambahan kandang perlu dilakukan. Saat itu terjadi maka tentu akan ada perubahan komponen biaya yang perlu kamu atur kembali.
Pelajari Juga: 7 Panduan Lengkap Cara Budidaya Kangkung
Itulah tadi tata cara lengkap budidaya jangkrik yang bisa kamu lakukan di rumah. Proses budidaya yang mudah ini memang cocok untuk dilakukan oleh pemula. Apalagi tingkat keberhasilannya bisa mencapai 90% loh.
Agar ilmu kamu semakin lengkap, ada baiknya juga sebelum melakukan budidaya jangkrik kamu bergabung dengan komunitas jangkrik. Kamu juga bisa menambah jejaring yang tentu akan bermanfaat saat kamu mulai melakukan pemasaran.
Leave a Reply